Cuci Mata Asyik di Pub Street

Jum'at, 10 Juli 2015 - 07:30 WIB
Cuci Mata Asyik di Pub...
Cuci Mata Asyik di Pub Street
A A A
Kota kecil Siem Reap di Kamboja belakangan menjadi destinasi yang cukup populer bagi wisatawan saat melancong.

Bagi Anda yang berkesempatan berkunjung ke sini, jangan lupa menyambangi Pub Street, sebuah kawasan pusat turis baik siang maupun malam karena adanya pusat suvenir, kafe, restoran, dan penginapan.

Siem Riep merupakan ibu kota provinsi di Kamboja. Kota ini terletak di bagian barat laut Kamboja, sekaligus merupakan pusat wisata dan budaya penting di negara tersebut karena menjadi gerbang masuk menuju kawasan purbakala, yaitu Kota Angkor yang terkenal.

Tak bisa dimungkiri, tujuan utama wisatawan datang ke Siem Reap adalah untuk menuju kompleks Taman Arkeologi Angkor yang berlokasi hanya sekitar 6 kilometer dari Siem Reap. Taman Arkeologi Angkor yang menjadi lokasi dari Angkor Wat dan Angkor Thom tercatat sebagai kompleks bangunan Buddha terbesar, sekaligus monumen religi terbesar di dunia. Siem Reap sendiri menjadi rumah bagi bangunan-bangunan bergaya arsitektur kuno dengan pengaruh kuat dari Tiongkok dan Eropa.

Bangunan kuno dan unik di Siem Reap dapat ditemukan dikawasan Old French Quarter danOld French Market. Sambil melihat-lihat bangunan unik di Siem Reap, Anda bisa berjalan-jalan santai sambil sesekali berbelanja suvenir di Pub Street. Ini adalah wilayah turis yang dipenuhi dengan kafe, restoran, bar, dan kelab malam. Tempatnya berada di pusat kota, di daerah yang disebut Old Market.

Bangunan arsitekturnya yang bergaya kolonial Prancis akan menyeret hati Anda untuk mencicipi makanan dan minuman yang tersedia di pusat wisata malam ini. Pub Street menyediakan masakan dengan berbagai cita rasa Asia maupun Barat. Uniknya, Pub Street bukanlah nama yang diberikan pemerintah setempat karena nama daerahnya memang Pub Street. Namun, nama ini diambil dari julukan para pelancong yang berwisata malam di sini.

Nah yang harus Anda coba ketika melancong ke Pub Street, Siem Reap, ini adalah bir khas wilayah sini. Namanya Angkor Beer yang rasanya mirip dengan Red Horse, tapi sama sekali tidak pahit. Harganya pun bersahabat dengan dompet. Setengah liternya dijual seharga USD0,5 sampai USD1. Selain Angkor Beer, cobalah pula Lao Beer yang dijual dengan harga sama. Lao Beer merupakan produksi negara tetangga mereka, Laos. Rasanya terasa lebih ringan karena kandungan alkoholnya yang tidak sepekat Angkor Beer.

Pub Street tidak hanya memiliki restoran dan bar, juga ada komunitas seniman yang gemar berkumpul di wilayah ini. Cobalah mengunjungi McDemmot Gallery, maka Anda akan merasakan kesan seni bercampur dengan kebebasan pada malam hari yang berpadu dengan diri Anda.

Rendra hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0928 seconds (0.1#10.140)